Akhir-akhir ini topik pemanasan global menjadi hangat diperbincangkan dimana - mana. Bumi semakin panas, dan kutub es semakin menipis menjadi alasan untuk sama - sama menyelamatkan bumi, salah satunya menciptakan rumah tinggal ramah lingkungan.
Konsep 'green house' menjadi cara untuk menciptakan rumah yang ramah lingkungan, seperti meminimalisir penggunaan sumber daya alam ketika proses pembangunan rumah, memilih material bangunan yang ramah lingkungan, menciptakan sirkulasi udara dan cahaya yang baik seperti dalam tips rumah,untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pendingin ruangan, keberadaan taman dalam rumah, memilih lampu hemat energi yang tepat guna sehingga menghemat penggunaan listrik secara efisien. Rumah ramah lingkungan ini tidak hanya bagus desainnya, tetapi lebih dari itu, menjaga ekosistem di sekitar lingkungan rumah hingga hemat energi.
- Faktor-faktor yang mendukung sebuah rumah menjadi rumah ramah lingkungan antara lain:
1. Rangka atap baja ringanPerbandingan antara luas bangunan dengan lahan hijau idealnya adalah 60-40. Yang mana fungsi taman tidak hanya sekedar mempercantik penampilan rumah, tetapi juga sebagai daerah resapan air hujan. Agar taman dapat dengan mudah menyerap air hujan, caranya tidak hanya dengan tanaman, tetapi juga memberi pori-pori tanah dengan cara melubangi. Selain sebagai resapan, taman juga berfungsi sebagai penyaring kebisingan dan debu. Tentu rumah akan menjadi sehat jika minim debu.
Penggunaan baja ringan ini sebagai jawaban atas semakin menipisnya jumlah kayu hutan kita. Baja ringan lebih efektif dalam aplikasi atap. Pengerjaannya lebih efisien dalam waktu, dan lebih presisi karena buatan pabrik.
2. Kusen, daun jendela, pintu menggunakan alumunium/ PVC/ UPVC
3. Plafond menggunakan gypsum dan rangka besi holow
4. Atap yang tinggi
5. Tritisan lebar
6. Banyak bukaan
7. Plafond tinggi agar sikulasi udara dapat benar – benar lancar
8. Kanopi tiap jendela
9. Luas bangunan sebaiknya tidak lebih dari 60% luas lahan
Rumah tinggal ramah lingkungan juga tidak bisa dipisahkan dengan pola hidup penghuni rumah itu sendiri. Penggunaan air dalam bath tub dan juga showerketika mandi menjadi lebih boros apabila dibandingkan dengan penggunaan gayung. Penghematan air juga perlu dilakukan pada proses memasak, mencuci, menyiram tanaman, dsb. Pola pembuangan sampah yang memisahkan antara sampah kering dan basah menjadi salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Sampah sebagai barang tidak terpakai dapat berfungsi lagi melaluireduce, reuse dan recycle.
Penggunaan sesuatu yang efektif, perilaku hemat, dan tidak boros energi menjadi bagian penting terciptanya rumah tinggal ramah lingkungan.