Selasa, 25 Oktober 2016

Arsitektur Tropis

Arsitektur Tropis
Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tropikos” yang berarti garis balik yang meliputi sekitr 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Garis-garis balik ini adalah garis lintang 23°27’ Utara dan Selatan. Daerah tropis didefinisikan sebagai daerah yang terletak diantara garis isotherm 20° di sebelah bumi Utara dan Selatan (Lippsmeier, 1994). Dengan kata lain, arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti temperature udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi disain dari rumah-rumah tropis.

  • Bentuk Arsitektur Tropis

Bentuk dari Arsitektur tropis tidak mengacu pada bentuk yang berdasarkan estetika, namun pada bentuk yang berdasarkan adaptasi/penanganan iklim tropis. Meskipun demikian bentukan bangunan oleh arsitek/ desainer yang baik akan memberikan kualitas arsitektur yang estetis, hal ini karena selain memperhatikan bagaimana menangani iklim tropis, juga memperhatikan bagaimana kesan estetika eksterior dan interior dari bangunan tersebut. Adapun bentuk tersebut adalah :
  • Bentuk secara makro
Bentuk ini sangat memperhatikan faktor panas dan hujan, dimana untuk menangani hal tersebut maka arsitektur tropis yang baik akan memperhatikan bagaimana bangunan tidak panas dan ketika hujan tidak tampias, selain itu terdapat kualitas kenyamanan berkaitan dengan suasana panas dan dingin yang ditimbulkan oleh hujan, biasanya dibuat teras untuk memberikan perlindungan serta menikmati iklim tropis yang bersahabat.

  • Bentuk secara mikro

Bentuk mikro pada masing2 elemen bangunan seperti jendela dengan bentuk lebar, berjalusi, berkanopi, atau semacam itu. Bentuk bangunan tropis dari kayu biasanya merupakan bangunan panggung dengan lantai yang diangkat dengan 
harapan terhindar dari banjir akibat hujan. Memang merupakan kualitas rancangan yang sudah berhasil sejak dulu.
Arsitektur tropis gaya baru bisa memakai material apa saja dan tidak harus terpaku pada tradisi karena banyak perubahan paradigma terutama penggunaan material baru, asalkan masih memperhatikan bagaimana menangani iklim tanpa menggunakan penanganan 'modern' terhadap iklim.
Berikut Material Yang Di Gunakan Untuk Desain Tropis :

1. Kayu
  • sifatnya, mudah di bentuk 
  • tampilanya, hangat alamiah menyegarkan
  • aplikasi, untuk bangunan rumah tinggal
2. Batu Bata
  • sifatnya, flexsibel
  • tampilanya, paktis
  • aplikasi, untuk bangunan rumah tinggal
3. Semen
  • sifatnya, untuk exsterior dan interior, mudah rata, mudah untuk di beri seala warna
  • tampilan dekoratif
  • aplikasi bangunan - bangunan didaerah meditarinia
4. Batu Alam
  • sifatnya, tidak membutuhkan proses
  • tampilan, berat alamiah
  • aplikasi, untuk pondasi
5. Batu Kapur
  • sifat, mudah gabung dengan yang lain
  • tampilan sederhana dan kuat
  • aplikasi untuk bangunan rumh tinggal
6. Marmer 
  • sifat, memnimpan suhu
  • tampilan, mewah
  • aplikasi untuk bangunan rumah tinggal
7. Beton
  • sifat, menahan gaya beban
  • tampilan, formil keras
  • aplikasi banguna monumental
8. baja
  • sifat, hanya menahan gaya tarik
  • tampilan keras kokoh
  • aplikasi, bangunan bangunan pemerintah
9. Metal
  • sifat, efesien
  • tampilan ringan
  • aplikasi bangunan komersil
10. Kaca
  • sifat, tembus pandang
  • tampilan,ringkih
  • aplikasi pengisi

Kayu


adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.

Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.


Semen

adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

batu alam

adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi. . Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam.





Batu kapur





(bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze (lihat lysocline untuk informasi tentang dissolusi calcite).

Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen

 Marmer

adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.

Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.

Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di Indonesia. PT. DAYACAYO ASRITAMA adalah salah satu penghasil marmer di Indonesia yang membawa nama Indonesia sebagai salah satu produsen marmer di dunia,sekaligus yang terbesar di Indonesia. Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sangat tersebar, antara lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan

beton 

adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll

Baja


adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility)

logam atau metal

bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.

Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator.
Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium.
Kaca
adalah amorf (non kritalin) material padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO2) plus Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan. Suhu lelehnya adalah 2.000 derajat Celsius.













Arsitektur tropis menjadi tren karena didasari kesadaran dalam dunia desain, terutama oleh para arsitek, ilmuwan dan pencinta lingkungan hidup untuk menggunakan desain yang ramah lingkungan, hijau, dan berkelanjutan. Konsep ini lebih didasari oleh kesadaran, karena itu dengan adanya kesadaran untuk arsitektur yang lebih hijau dan berwawasan lingkungan.

Ciri khas desain arsitektur tropis ini adalah memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik. Sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan akibat desain arsitektur. Beberapa contoh aplikasi desain yang hijau. Misalkan saja sinar atau cahaya matahari untuk mengurangi atau menghilangkan pemakaian listrik untuk penerangan buatan. Berbagai trik desain seperti atap yang tinggi, ventilasi yang baik, unsur tanaman dan perkerasan di sekitar rumah menjadi pendukung untuk konsep ini.



Selain itu, penghawaan alami yang didukung oleh desain yang tidak memerlukan AC atau penghawaan buatan, karena sudah terasa dingin dan sejuk, didukung oleh pelestarian tanah dengan menanam banyak pohon untuk penghijauan. Lahan yang makin sempit dan mahal harus didesain dengan seksama sehingga tetap memiliki taman yang menyegarkan area rumah, menjadi area peresapan air sehingga mengurangi banjir.

Pembangunan yang cenderung vertikal, sehingga makin banyak lahan tersisa untuk penghijauan dan peresapan air tanah. Meskipun tidak memiliki taman di atas tanah, bisa juga menggunakan taman di atas atap dan beton, hal ini juga mulai menjadi tren, sehingga tetap ada area untuk bersantai bagi keluarga menikmati alam.